Lakukan 10 Amalan Ini, Anda Berhak Mendapatkan Cinta Allah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala bukan hanya hak para Nabi. Manusia-manusia biasa seperti kita pun diberi peluang untuk merasakan puncak kenikmatan spiritual tersebut. Syaratnya, kita harus menempuh riyadhah spiritual sebagaimana dirumuskan oleh para pendahulu dari kalangan orang-orang shalih.


Salah satunya seperti dirumuskan oleh Imam al-Fairuz Abadi dalam kitabnya Basha-ir Dzawy at-Tamyiz. Sebagaimana dikutip oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam mensyarah Risalah al-Mustarsyidin Imam al-Harits al-Muhasibi, al-Fairus Abadi menyebutkan 10 amalan yang bisa menjadi sebab kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya.

Membaca al-Qur’an

Bukan hanya membaca, tapi dilanjutkan dengan menghafalkan, menghayati maknanya, dan menjadikannya sebagai panduan dalam beramal shalih. “Membaca al-Qur’an dengan penuh penghayatan dan perenungan terhadap maknanya serta memahami apa yang dimaksudkan oleh Allah Ta’ala.”

Pendekatan Diri

Dilakukan dengan dua jalan; melakukan ibadah-ibadah sunnah setelah melakukan ibadah-ibadah yang diwajibkan. Jika seorang hamba istiqamah dalam amalan sunnah setelah mengerjakan amalan wajib, maka Allah Ta’ala akan memberikan kedudukan yang tinggi dan cinta-Nya.

Dzikir

Ialah ibadah tanpa batas. Setiap waktu hendaknya dilalui dengan menyebut nama Allah Ta’ala yang agung. Berdzikir dengan lisan, pikiran, dan hati. Menggunakan seluruh nikmat untuk mengingat Allah Ta’ala. Serta menghubungkan setiap tanda-tanda alam untuk semakin mengenal-Nya. Kata al-Fairuz Abadi, “Karena derajat seseorang tergantung dengan (kualitas dan kuantitas) dzikirnya.”

Utamakan Cinta kepada Allah Ta’ala

Lawan dari cinta adalah nafsu. Kecintaan kepada Allah Ta’ala adalah kebaikan dan hawa nafsu adalah musuh abadinya. Orang yang mendambakan kecintaan Allah Ta’ala, dia harus memenangkan cinta-Nya atas nafsu yang senantiasa dibisikkan oleh setan terlaknat.

Menghayati Nama dan Sifat Allah Ta’ala

Allah Ta’ala memiliki nama-nama yang baik, asma’ al-husna. Nama-nama ini sekaligus menjadi sifat agung yang hanya dimiliki dan berhak disandang oleh-Nya serta mustahil bagi selain-Nya.
Menghafal nama-nama-Nya yang agung adalah kebaikan, tapi akan menjadi lebih berdaya guna jika diikuti dengan penghayatan sepenuh jiwa hingga nama-nama tersebut menjadi spirit dalam beramal shalih.
“Barang siapa yang mengenal Allah Ta’ala melalui nama, sifat, dan perbuatan-Nya, pastilah dia mencintai-Nya.” tutur al-Fairuz. Hal ini pun berlaku sebaliknya, mustahil seseorang mencintai Allah Ta’ala dan mendapatkan kecintaan-Nya jika dia tidak mengenal nama-nama-Nya yang agung.

Menghayati Nama dan Sifat Allah Ta’ala

Allah Ta’ala memiliki nama-nama yang baik, asma’ al-husna. Nama-nama ini sekaligus menjadi sifat agung yang hanya dimiliki dan berhak disandang oleh-Nya serta mustahil bagi selain-Nya.
Menghafal nama-nama-Nya yang agung adalah kebaikan, tapi akan menjadi lebih berdaya guna jika diikuti dengan penghayatan sepenuh jiwa hingga nama-nama tersebut menjadi spirit dalam beramal shalih.
“Barang siapa yang mengenal Allah Ta’ala melalui nama, sifat, dan perbuatan-Nya, pastilah dia mencintai-Nya.” tutur al-Fairuz. Hal ini pun berlaku sebaliknya, mustahil seseorang mencintai Allah Ta’ala dan mendapatkan kecintaan-Nya jika dia tidak mengenal nama-nama-Nya yang agung.

Syukur Nikmat

Ialah mengakui kebajikan, kebaikan, dan nikmat Allah Ta’ala; baik yang terlihat atau tidak. Berbicara nikmat, maka syukur adalah keharusan. Baik dengan hati, lisan, atau perbuatan. Harus selaras dan terus menerus. Apalagi, syukur menjadi salah satu maqam yang tinggi dalam perjalanan spiritual seorang hamba.

Taubat

Kembali kepada Allah Ta’ala sebab kita kerap mengerjakan dosa dan kekeliruan. Bisa dibilang, inilah salah satu tahapan yang paling sukar. Karena tabiat manusia yang sering dirasuki sombong sehingga enggan mengakui kekeliruan dirinya. Taubat dalam bahasa al-Fairuz ialah hancurnya hati berkeping-keping karena menyesal di hadapan-Nya.

Bermunajat

Dalam melakukan munajat, al-Fairuz merekomendasikan waktu malam hari sampai menjelang fajar dengan membaca al-Qur’an al-Karim, bersimpuh dengan tulus, dan diakhiri dengan memohon ampun atas segala dosa yang pernah dilakukan.
Hendaknya kita bersungguh-sungguh untuk melakukan amalan ini sebab amat berat godaannya. Setan tidak akan membiarkan kita bermunajat di malam hari sebab Allah Ta’ala menjanjikan derajat yang mulia bagi siapa yang istiqamah mengamalkannya.

Bergaul dengan Orang Shalih

Orang-orang shalih ialah mereka yang cinta dan tulus kepada Allah Ta’ala. Hendaknya kita bergaul dengan mereka untuk mengambil pelajaran, hanya berbicara seperlunya, lebih banyak mendengarkan nasihat, melihat dan merasakan aura keshalihan wajah, serta meyakini bahwa sikap mereka sangat bernilai bagi kita.

Buang Segala Rintangan

Setelah melakukan semua amal pendekatan, seorang hamba yang mendambakan cinta dari Allah Ta’ala harus membuang segala hal yang merintangi dirinya dengan Allah Ta’ala. Agar tidak ada lagi penghalang antara dia dengan-Nya.
Di antara hal-hal yang merintangi seorang hamba dari Allah Ta’ala adalah kesia-siaan, maksiat, dan segala perbuatan dosa. Baik berupa ucapan maupun perbuatan. Bahkan melakukan (memakan) hal-hal yang dibolehkan secara berlebihan juga bisa menjadi penghalang seorang hamba dengan Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]


ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Lakukan 10 Amalan Ini, Anda Berhak Mendapatkan Cinta Allah"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.