ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
MARI UCAPKAN SECARA BENAR
By Ust. Arya Abie Adham
Sejalan dengan akan datangnya IDUL FITRI sebentar lagi, sering kita dengar tersebar ucapan:
“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”.
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus dengan ucapan semacam itu.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri. Demikian Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukkan keharusan mengucapkan “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ” disaat-saat Idul Fitri.
Satu lagi, ucapan yang keliru saat Idul Fitri, yakni ucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“ Kita kembali dan meraih kemenangan ”
KITA MAU KEMBALI KEMANA ?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan ?
Meraih kemenangan ? Kemenangan apa ? Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan ?
Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang ucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”
lantas diikuti dengan kalimat “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita MENGIRA artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa.
LUAR BIASA keliru... hehe... ^^ Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain.... PASTI PADA BENGONG BIN BINGUNG...!! ^^
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah SAW, yaitu :
“Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM kita :
" Selamat Idul Fitri. Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Semoga risalah ini bermanfaat dan saling berbagi niat untuk meluruskan kekeliruan yang selama ini terjadi...
Silahkan disebarkan.
Baarakallah fiikum.
Pendapat ust firana :
Re-posted
Sejalan dengan akan datangnya IDUL FITRI sebentar lagi, sering kita dengar tersebar ucapan:
“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”.
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus dengan ucapan semacam itu.
Sungguh sebuah salah kaprah, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri. Demikian Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukkan keharusan mengucapkan “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ” disaat-saat Idul Fitri.
Satu lagi, ucapan yang keliru saat Idul Fitri, yakni ucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“ Kita kembali dan meraih kemenangan ”
KITA MAU KEMBALI KEMANA ?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan ?
Meraih kemenangan ? Kemenangan apa ? Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan ?
Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang ucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”
lantas diikuti dengan kalimat “ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita MENGIRA artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa.
LUAR BIASA keliru... hehe... ^^ Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain.... PASTI PADA BENGONG BIN BINGUNG...!! ^^
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah SAW, yaitu :
“Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM kita :
" Selamat Idul Fitri. Taqobbal Allahu minna wa minkum "
( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian )
Semoga risalah ini bermanfaat dan saling berbagi niat untuk meluruskan kekeliruan yang selama ini terjadi...
Silahkan disebarkan.
Baarakallah fiikum.
Pendapat ust firana :
Re-posted
MINAL 'AAIDIN WALFAAIZIN
oleh: Ust.Firanda Andirja MA
Pertanyaan:
Ustadz apa hukum mengucapkan "Minal 'Aaidin wal Faaizin" tatkala hari raya?
Jawaban :
Tahni'ah (ucapan selamat) untuk hari raya idul fitri asalnya merupakan
perkara adat istiadat, maka boleh berekspresi dan berinovasi dalam
menghaturkan ucapan tersebut selama tidak mengandung makna yang buruk.
Dan lebih disukai jika dengan menggunakan lafal-lafal yang mengandung
do'a.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin rahimahullah pernah ditanya :
"Apakah hukum mengucapkan selamat hari raya?,
apakah ada lafal khusus?"
Beliau menjawab :
"Mengucapkan selamat hari raya adalah boleh, dan tidak ada ucapan dengan
lafal tertentu, bahkan ucapan yang merupakan kebiasaan/tradisi
masyarakat adalah boleh selama tidak mengandung (makna) dosa" (Majmuu'
Fataawaa Syaikh Al-'Utsaimin 16/129)
Beliau juga berkata :
"Mengucapkan selamat hari raya dilakukan oleh sebagian sahabat
radhiyallahu 'anhum. Seandainyapun tidak dilakukan oleh para sahabat
maka hal itu sekarang sudah merupakan perkara tradisi masyarakat, mereka
saling memberi ucapan selamat dengan tibanya hari raya dan sempurnanya
puasa dan sholat malam" (Majmuu' Fataawaa Syaikh Al-'Utsaimin 16/128)
Beliau juga ditanya :
"Apa hukum berjabat tangan dan berpelukan dan mengucapkan selamat setelah sholat 'ied?"
Beliau menjawab :
"Seluruh perkara ini tidaklah mengapa, karena masyarakat melakukannya
bukan sebagai ibadah dan taqorrub kepada Allah Azza wa Jalla, akan
tetapi mereka melakukannya sebagai tradisi/adat, sebagai bentuk
memuliakan dan penghormatan. Dan selama hal ini merupakan tradisi dan
syari'at tidak melarangnya maka hukum asal dalam perkara adat/tradisi
adalah boleh" (Majmuu' Fatawa Ibnu 'Utsaimin 16/209)
Kesimpulan :
Pertama :
Pengucapan selamat idul fitri merupakan perkara adat dan tradisi, maka
apa yang biasa diucapkan oleh masyarakat boleh untuk diucapkan selama
tidak mengandung makna yang buruk atau dosa. Dan disukai jika ucapan
tersebut mengandung doa yang baik, sebagaimana telah diriwayatkan dengan
sanad yang hasan bahwa para sahabat jika bertemu tatkala hari raya maka
mereka saling berkata : Taqobballallahu minnaa wa minkum
(Semoga Allah menerima ibadah kami dan kalian)
Kedua :
Boleh mengucapkan lafal-lafal ucapan yang merupakan kebiasan masyarakat
setempat selama tidak mengandung makna yang buruk atau dosa.
Diantara lafal-lafal ucapan selamat tersebut :- Selamat Hari
Lebaran/Idul Fitri tahun 2014 atau 1435 H- Minal 'Aaidiin wal Faaiziin,
yang artinya ; "Selamat berhari 'ied dan semoga termasuk orang-orang
yang telah menang (mendapatkan pahala)"
Ucapan ini pada dasarnya adalah do'a, dan juga sering diucapkan oleh
orang-orang Arab, sebagaimana saya sering mendengarnya langsung.
Karenanya tidak perlu kita mempermasalahkan ucapan seperti ini dengan
berandai-andai atau memaknainya dengan makna yang buruk. Karenanya tidak
perlu kita mempersulit masyarakat dengan melarang mereka mengucapkan
ucapan ini.- Mohon Maaf Lahir Batin
Ini adalah ucapan yang sering terucapkan tatkala hari raya. Tentunya
maksud dari ucapan tersebut adalah maafkanlah aku jika aku punya salah,
maafkanlah aku secara total, karena aku meminta maaf kepadamu secara
total keseluruhan lahir dan batin.Meminta maaf merupakan perkara yang
sangat terpuji jika seseorang memang benar-benar melakukan kesalahan,
terlebih lagi jika ia segera meminta maaf dan tidak menunda-nundanya.
Akan tetapi ucapan ini sudah menjadi tradisi masyarakat kita dan
diucapkan kepada siapa saja yang ia temui apakah ia bersalah kepada
orang tersebut atau tidak. Bahkan diucapkan kepada orang yang baru saja
ia temui dan belum ia kenal sebelumnya, yang bisa dipastikan bahwa ia
tidak memiliki kesalahan terhadap orang tersebut.
Sehingga ucapan ini sudah menjadi paket bergandengan dengan "Minal 'Aidin wal Faizin".
Pada asalnya seseorang boleh-boleh saja meminta maaf tatkala hari raya,
atau menjadikan hari raya adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi
disertai meminta maaf. Akan tetapi hendaknya jangan sampai tradisi ini
menjadikan seseorang menunda untuk meminta maaf hingga tiba hari raya.
Wallahu A'lam
Ketiga :
Sebagian ulama membolehkan untuk memberikan ucapan selamat hari raya,
sehari atau dua hari sebelum hari raya. Karena permasalahan mengucapkan
selamat adalah perkara adat dan tradisi, maka hukum asalnya adalah boleh
selama tidak ada dalil yang melarang.
Wallahu A'lam.
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com
0 Response to "Hati-Hati Jangan Salah.!! Ketahui Berikut Ucapan yang benar untuk menyambut Idul fitri menurut sunnah nabi "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.