ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Mari belajar cemburu kepada para sahabat
dan sahabiyah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Masing-masing mereka
memiliki kecemburuan yang sangat besar terhadap lainnya. Mereka cemburu,
dan saling berlomba dalam banyak amal saleh. Bahkan, kaum wanita mereka
sangatlah cemburu kepada kaum laki-lakinya. Pasalnya, menurut mereka,
kaum laki-laki telah diberikan banyak keutamaan terkait amal, sedangkan
kaum wanita tidak demikian.
Maka datanglah sahabat wanita Nabi yang
bernama Asma’ binti Yazid. Beliau berasal dari kalangan Anshar, para
penolong sahabat Nabi yang hijrah dari Makkah ke Madinah.
“Ya Rasulullah,” ucapnya seketika
menghadap Nabi, “kau diutus untuk kaum lelaki dan kaum perempuan.” Nabi
hanya diam, menyimak maksud sahabatnya itu.
“Kami pun beriman dan mengikutimu,”
jelasnya kemudian. Namun, terangnya sampaikan keluhan kecemburuan, “Kami
tertutup dan dipingit; penjaga rumah, tempat melampiaskan syahwat kaum
pria, dan pengasuh anak-anak mereka.”
“Sedangkan bagi kaum pria,” lanjutnya
menyampaikan, “engkau berikan kelebihan kepada mereka dengan shalat
berjamaah, jihad, dan menghadiri prosesi jenazah. Apabila mereka pergi
berjihad, kami hanya tinggal di rumah, menunggui harta dan anak-anak
mereka.”
Tanyanya yang kemudian disebut Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagai pertanyaan yang paling baik,
“Apakah kami sama dengan mereka dalam mendapatkan pahala, wahai
Rasulullah?”
“Wahai Asma’,” ucap Nabi angkat bicara, “pergilah dan kabarkan kepada Muslimah-muslimah lainnya di belakangmu.”
“Jika kalian memberikan pelayanan yang
baik kepada suaminya, jika kalian meminta ridhanya, dan mengikuti
perintahnya (dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya),” jelas
Nabi yang membuat Muslimah-muslimah itu tersenyum sumringah, “maka
pahalanya sama dengan kaum pria yang melakukan semua amalan yang
kausebutkan tadi.”
Tiga amalan inilah yang dijanjikan Nabi.
Jika dilakukan dengan baik, maka seorang Muslimah bisa mendapatkan
pahala yang sama dengan kaum Muslimin yang mendatangi shalat berjamaah,
menghadiri prosesi jenazah, dan berjihad di jalan Allah Ta’ala.
Betapa mulianya Nabi dengan semua
janjinya yang mustahil diingkari. Betapa sumringahnya kaum Muslimin yang
mengikuti sunnahnya. Dan, betapa bahagianya kaum Muslimah yang berhasil
menjalankan amalan-amalan ‘rumahan’ itu sehingga berhasil mendapatkan
kemuliaan yang dilakukan oleh kaum Muslimin tersebut. [Pirman]
0 Response to "Jika Lakukan Ini, Maka Pahala Istri sama dengan Suaminya"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.