ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pelajaran
anatomi membuat mahasiswa menjadi faham seluruh anatomi tubuh manusia
mulai organ tubuh yang besar sampai pembuluh darah, syaraf serta
cabang-cabangnya yang kecil-kecil. Dengan panduan buku anatomi serta
dosen pembimbing, seorang mahasiswa diharapkan mampu mengetahui letak,
bentuk serta nama-nama setiap bagian tubuh manusia yang sangat rumit
itu, apalagi nama-nama yang digunakan memakai bahasa Latin. Perempuan
inipun merasa nyaris putus asa di semester anatomi ini.Tetapi di sela-sela kesibukannya untuk kuliah, ia dipertemukan dengan kakak kelas yang mengajak untuk belajar Islam secara menyeluruh. Jadilah setiap Jum’at ia bersama beberapa teman-temannya mulai mempelajari Al Qu’an dengan bimbingan seorang Ustadz. Perlahan–lahan wanita ini mulai memahami bahwa Islam itu dipakai mulai bangun tidur sampai mau tidur. Bukan hanya ketika kita mengaji atau shalat saja
kita memakai aturan Islam, tetapi 24 jam kita harus berislam.
Sejak saat itu ia mulai berusaha menghubungkan fenomena peristiwa yang ia lihat dan alami dengan Al Qur’an dan puncaknya adalah ketika praktikum
pelajaran anatomi. Pagi itu semua
mahasiswa sudah rapi dengan jas putih praktikum bersiap memasuki ruang
anatomi yang cukup luas itu, aroma khas formalin menusuk hidung dan
membuat mata cukup perih. Deg-degan juga pertama kali masuk ruang ini.
Ada 10 cadaver yang siap di-’bedah’ oleh mahasiswa fakultas kedoteran
dan masing-masing cadaver ditidurkan di meja kayu panjang serta
dikelilingi oleh kurang lebih 15 mahasiwa. Sesuai naluri manusia normal
ia merasa gemetar melihat cadaver yang terbujur kaku di meja kayu itu.
Setelah dosen pembimbing menjelaskan tata cara praktikum anatomi, masing-masing mahasiswa memulai mem-’bedah’. Ia termasuk salah satu mahasiswa yang terlambat adaptasi dengan praktikum anatomi ini. Di saat teman-teman sudah memulai praktikum, ia cuma bisa berdiri sambil memandangi cadaver itu, sambil merenung: “Ya Rabb, suatu saat saya juga akan jadi mayat seperti cadaver ini, dan baru benar-benar menyadari ketika sudah mati maka tak satupun yang akan bisa menolong kecuali amal sholeh kita, jangankan kulit mayat tersebut disayat, konon mayat itu juga masih bisa merasakan kesakitan, buktinya ketika kita memandikan jenazah maka harus dengan kelembutan ketika menyentuhnya," tulisnya dalam makalah yang ia kirim ke webmusimah.com (29/4/15)
Sesampai di rumah, ia masih merenung tentang nasib cadaver tadi saat praktikum. Ia tidak membayangkan kalau ternyata tiba-tiba Allah SWT mencabut nyawanya sementara amal shalih belum cukup untuk bekal di akhirat. Hati saya seketika itu juga tersadar dan berjanji akan selalu taat dengan perintah dan larangan Allah SWT.. Alhamdulillah setelah itu ia membulatkan niat untuk menutup aurat. Sekarang sudah genap 26 tahun peristiwa itu berlalu dan masih membekas wajah cadaver yang telah membuka mata hatinya kala itu. [jurnalmuslim]
Setelah dosen pembimbing menjelaskan tata cara praktikum anatomi, masing-masing mahasiswa memulai mem-’bedah’. Ia termasuk salah satu mahasiswa yang terlambat adaptasi dengan praktikum anatomi ini. Di saat teman-teman sudah memulai praktikum, ia cuma bisa berdiri sambil memandangi cadaver itu, sambil merenung: “Ya Rabb, suatu saat saya juga akan jadi mayat seperti cadaver ini, dan baru benar-benar menyadari ketika sudah mati maka tak satupun yang akan bisa menolong kecuali amal sholeh kita, jangankan kulit mayat tersebut disayat, konon mayat itu juga masih bisa merasakan kesakitan, buktinya ketika kita memandikan jenazah maka harus dengan kelembutan ketika menyentuhnya," tulisnya dalam makalah yang ia kirim ke webmusimah.com (29/4/15)
Sesampai di rumah, ia masih merenung tentang nasib cadaver tadi saat praktikum. Ia tidak membayangkan kalau ternyata tiba-tiba Allah SWT mencabut nyawanya sementara amal shalih belum cukup untuk bekal di akhirat. Hati saya seketika itu juga tersadar dan berjanji akan selalu taat dengan perintah dan larangan Allah SWT.. Alhamdulillah setelah itu ia membulatkan niat untuk menutup aurat. Sekarang sudah genap 26 tahun peristiwa itu berlalu dan masih membekas wajah cadaver yang telah membuka mata hatinya kala itu. [jurnalmuslim]
0 Response to "Usai Praktik Membedah Mayat, Mahasiswi Ini Memutuskan Untuk Berjilbab , Allahhuakbar"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.